Banjir kembali membekap Provinsi Aceh setelah hujan dengan intensitas tinggi terus mengguyur wilayah itu beberapa hari terakhir.
Sebanyak dua wilayah kabupaten telah berstatus Siaga dan banyak lainnya diminta Waspada.
Kondisi itu diperkirakan belum akan berubah, sebaliknya mungkin meningkat pada hari ini.
Penyebabnya, Aceh masih berpotensi diguyur hujan persisten efek vorteks yang semakin besar.
Prediksi Cuaca BMKG di Idul Adha, Hujan di Berbagai Wilayah & Gelombang Tinggi 6 Meter Menurut peneliti klimatologi di Pusat Iklim dan Atmosfer BRIN, Erma Yulihastin, vorteks atau pusaran angin di Samudera Hindia dekat Sumatera telah mempengaruhi cuaca hujan beberapa hari belakangan di pesisir barat Sumatera, termasuk Aceh.
Hari ini, Erma mengungkapkan, vorteks semakin besar bahkan telah berubah menjadi bibit siklon tropis 91B.
Lewat akun media sosial Twitter, Erma melampirkan peta dari Joint Typhoon Warning Centre di Hawaii, Amerika Serikat, yang memuat perkembangan terbaru vorteks-bibit siklon itu.
“Agar waspada banjir yang berpotensi meluas di Aceh” kata Erma di akun media sosialnya tersebut, Senin pagi 8 Mei 2023.
Erma menambahkan, ada vorteks lain yang terbentuk di sebelah selatan vorteks yang pertama.
Vorteks kedua disebutnya yang mempengaruhi cuaca hujan di Jawa bagian barat, termasuk Jabodetabek, beberapa hari terakhir.
Namun, dia mengungkapkan, belum terdeteksi pertumbuhan vorteks selatan oleh JTWC pada hari ini.
Peneliti Ungkap Penyebab Kabut di Pekanbaru dan Pemicu Asap di Banjarmasin Sebelumnya, dikutip dari Antara, Stasiun BMKG Bandar Udara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya, Aceh, juga menyebut Tropical Disturbance dari Samudera Hindia di balik intensitas hujan tinggi.
Tropical Disturbance dilukiskan sebagai pergerakan, pemanasan, dan proses kondensansi yang kontinyu yang menyebabkan awan kumolonimbus yang terbentuk pun bertumbuh semakin besar.
“Selain itu, ada pola angin yang datang dari selatan hingga barat membawa uap air ke wilayah Aceh, sehingga berpotensi terjadinya hujan lebat di sejumlah wilayah di Aceh,” kata prakirawan di Stasiun BMKG Bandar Udara Cut Nyak Dhien, Angga Yudha.
Banjir antara lain melingkupi delapan kecamatan di Kabupaten Aceh Barat hingga Minggu malam.
Ketinggian air mencapai satu meter.
“Bencana alam banjir ini terjadi akibat guyuran hujan lebat berturut-turut yang terjadi sejak tiga hari terakhir,” kata Koordinator Pusdalops BPBD Kabupaten Aceh Barat, Mashuri, kepada Antara pada Minggu malam di Meulaboh.
Hujan intensitas tinggi akhirnya memicu sungai besar di daerah ini seperti Sungai (Krueng) Woyla dan Krueng Meureubo.
“Hingga Minggu malam, hujan lebat masih melanda sejumlah kawasan di Kabupaten Aceh Barat,” katanya.
Sebanyak 22 desa yang tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Nagan Raya juga terendam banjir sampia satu meter sepanjang Ahad.
Seperti di Aceh Barat dan wilayah lainnya, Nagan Raya juga dilanda hujan lebat sejak beberapa hari terakhir.
“Penyebab terjangan banjir ini akibat hujan deras dan angin kencang yang melanda Kabupaten Nagan Raya,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagan Raya Irfanda Rinadi, Minggu, juga dikutip dari Antara.
Ruas jalan provinsi di lintas Kabupaten Aceh Barat-Kabupaten Pidie tepatnya di kilometer 78 di kawasan Kecamatan Sungai Mas, Kabupaten Aceh Barat, longsor, Minggu 7 Mei 2023.
“Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun akses jalan provinsi terputus,” kata Koordinator Pusdalops BPBD Aceh Barat, Mashuri, Minggu malam.
Dikutip dari Antara, Mashuri mengatakan longsor yang terjadi di kawasan tersebut diduga akibat tingginya curah hujan yang terjadi sejak beberapa hari terakhir.
Pilihan Editor: Semakin Pasti, iPhone Batal Pakai Tombol Volume Solid-state Tahun Ini