Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merilis sejumlah kampus di Yogyakarta yang telah siap menjadi tempat pemungutan suara lokasi khusus atau TPS loksus untuk Pemilu 2024.
TPS tersebut dibuka khususnya untuk memfasilitasi para mahasiswa perantauan agar tak kehilangan hak suara.
Ketua Bawaslu Kabupaten Sleman Abdul Karim Mustofa mengatakan Kabupaten Sleman merupakan satu kabupaten di DIY yang memiliki kampus terbanyak.
“Untuk mahasiswa yang ingin menggunakan hak pilihnya pada pemilu 2024 nanti, bisa memanfaatkan sejumlah kampus yang kini sudah menjadi TPS Loksus,” kata Abdul Karim Mustofa di Sleman, Rabu petang 12 April 2023.
Gibran Rakabuming Disebut Anak Ingusan, Ini Kata Ketum Solmet Karim mengatakan TPS loksus di Kabupaten Sleman tersebar di 34 titik di 22 lokasi antara lain Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Respati Yogyakarta, Universitas Jenderal Ahmad Yani, Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan Universitas Sanata Dharma.
Selain itu, TPS loksus ini juga meliputi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, UPN Veteran, STIKES Guna Bangsa, STP AMPTA Yogyakarta, Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), UKRIM, dan Universitas Proklamasi 45.
“Sejumlah pondok pesantren di Sleman juga menjadi TPS loksus bagi santri rantau,” kata Karim.
Pemilu 2024, 103.118 Orang di Riau Terancam tak Bisa Gunakan Hak Pilihnya Karena tak Punya KTP Elektronik Seperti Pondok Pesantren (Ponpes) Assalafiyah Mlangi, Ponpes Inayatullah, Ponpes Taruna Al-Qur’an, Ponpes Sahabatqu, dan Muhammadiyah Boarding School (MBS) Prambanan.
“Saat ini kampus UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) juga sedang mengajukan diri sebagai TPS loksus,” kata Karim.
Namun, yang jadi persoalan, meski sejumlah kampus itu sudah mengajukan diri sebagai TPS loksus, jumlah mahasiswa yang mendaftarkan diri sebagai daftar pemilih di lokasi khusus itu belum seperti yang diharapkan.
“Misalnya saja di UGM, dari sekitar 50 ribuan mahasiswa, baru 2 ribu yang mendaftar akan menggunakan hak pilihnya di TPS loksus itu,” kata Karim.
Agar mahasiswa terakomodir hak suaranya tanpa harus pulang kampung, Bawaslu Sleman tengah mengusulkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memperpanjang masa pendaftaran di TPS loksus.
“Kami usulkan pendaftaran di TPS Loksus ini bisa sampai 9 Juni 2023 sebelum data dari DPS dimutakhirkan menjadi DPT (daftar pemilih tetap) pada Juli 2023 nanti,” kata Karim.
Momen ramadan ini, kata Karim, mahasiswa rantau yang pulang kampung bisa juga mengurus agar data dirinya masuk dalam DPS untuk nantinya bisa digunakan mendaftarkan diri di TPS Loksus di Yogyakarta.
Pilihan Editor: Tanpa Izin Orangtua, Peserta SNBP Unpad Urung Registrasi Mahasiswa Baru