PT Industri Kereta Api atau INKA (Persero) telah mengirim kereta api yang akan beroperasi untuk relasi Makassar – Parepare, Sulawesi Selatan.
Kereta api itu juga telah diuji coba sejak awal bulan ini.
Gangguan saat uji coba kereta api itu menjadi viral setelah adanya unggahan di media sosial.
Disebutkan, kereta api buatan PT INKA disebut tidak kuat menanjak di lintasan dengan kecuraman 15 persen.
Lokasi kejadiannya di Petak Jalan Mandalle – Tanete di antara segmen Barru-Pangkep-Maros.
Anak Kecil Naik KA Sendirian, Erick Thohir: Sekarang Naik Kereta Gak Pakai Was-was Senior Manajer Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan & Stakeholder Relationship PT INKA, Bambang Ramadhiarto, mengatakan bahwa gangguan itu terjadi saat rangkaian uji statis dan dinamis.
“Uji dilakukan setelah melalui proses desain, engineering, fabrikasi, dan finishing,” katanya dalam jawaban tertulis, Selasa 14 Maret 2023.
Uji statis kereta dilakukan dalam kondisi berhenti.
Adapun yang diuji, Bambang menuturkan, adalah semua fungsi dan ukuran yang ada misalnya lampu, pengereman, penyejuk ruangan (AC), getaran, dan dimensi.
Sedangkan uji dinamis dilakukan saat kereta berjalan dan menggunakan lintasan yang sesungguhnya.
Dalam hal kereta Makassar – Parepare, Bambang menyebut contoh lintasan untuk uji dinamis itu adalah antara Stasiun Maros sampai Garongkong atau segmen Barru-Pangkep-Maros.
Libur Idul Adha, KAI Commuter Tambah Jam Operasional KRL Yogyakarta-Solo jadi 30 Perjalanan Saat uji dinamis itu pula, Bambang menambahkan, kereta dijalankan melalui tanjakan, melalui belokan sambil menyesuaikan berbagai setelan pengaturan (setting) parameter.
Dalam proses penyesuaian itu diduga kereta mengalami gangguan sehingga tak kuat menanjak seperti yang viral di media sosial.
Bambang tak menjelaskan lebih rinci sebab gangguan dan kenapa bisa terjadi, serta apa yang diperbaiki oleh INKA.
Dia hanya menekankan, “Kami sedang menyesuaikan dengan kondisi eksisting di lapangan,” dan “Fase uji coba merupakan hal penting agar kereta dapat berjalan dengan baik sehingga tidak terjadi permasalahan di kemudian hari.” Disinggung tentang ada atau tidaknya patokan kecuraman saat uji coba, Bambang juga hanya menjawab sesuai kontrak dan peraturan yang berlaku di wilayah pengoperasian kereta.
“Setiap negara dan customer memiliki batasan persyaratan yang berbeda – beda,” katanya tanpa memberi data.
Pilihan Editor: AAncaman dari Kubah Baru Gunung Merapi dan Wisudawan UI dengan IPK Sempurna