Mahasiswa Unair Jadi Runner-Up Presentasi Riset di University of Cambridge

Empat mahasiswa jurusan Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (FST Unair) menjadi runner-up presentasi riset dalam program ReachSci dari University of Cambridge yang berlangsung dari Juli hingga Maret 2023.

Keempat mahasiswa tersebut yakni Fariz Rizky Alfian, Sharon Brigidte Noya, Maharani Azzahra, dan Daquin Gady Albana dari angkatan 2020.

Fariz menjelaskan tujuan program itu adalah untuk meningkatkan kemampuan dan minat riset dari mahasiswa S1 hingga S3.

Dalam hal ini, University of Cambridge memilih beberapa universitas top dunia, termasuk Unair.

Daftar 15 Universitas Terbaik Dunia Versi QS WUR 2024, MIT, Cambridge & Oxford Bersaing “Kualifikasinya mahasiswa dari background sains.

Kemudian seleksinya mengirimkan esai seputar bagaimana proses menghadapi suatu masalah dalam riset, lalu pengumuman by email,” ungkapnya dilansir dari laman Unair pada Kamis, 30 Maret 2023.

Sebelum berangkat ke University of Cambridge, mereka telah melakukan riset mengenai presisi glukometer dan akurasinya terhadap senyawa interferences seperti vitamin C, maltosa, galaktosa, dan lain-lain.

“Kami kaitkan riset itu ke permasalahan diabetes.

Jadi sejak Juli 2022, kami masih di Indonesia melakukan preparasi bahan dan proses ambil darah.

Itu dibantu oleh Departemen Kimia, Kesehatan Masyarakat dan Institute of Tropical Disease (ITD),” jelas Fariz selaku ketua tim.

Peneliti Unair Jadi Delegasi Indonesia di Lindau Nobel Laureate Meeting 2023 Tim yang awalnya hanya berniat mengikuti pelatihan riset ini tidak menyangka dapat berangkat ke Cambridge.

Partisipan diminta aktif datang ke konferensi di Inggris pada penghujung program.

Fariz bercerita, meski hanya tiga hari, tetapi pengalaman dan ilmu yang didapat luar biasa.

Pengalaman di CambridgeFariz dan tim berkeliling pusat Cambridge mulai dari beberapa kampus seperti King’s College, St.

John’s College, Cavendish Laboratory, hingga tempat bersejarah DNA ditemukan serta pohon Isaac Newton.

“Alhamdulillah kami menjadi runner-up research poster presentation, ditambah best Instagram story selama di sana,” ungkap mahasiswa kimia itu.

Melalui kesempatan ini, timnya belajar berbagai hal.

Mereka kagum dengan karakter penduduk di negara tersebut.

Dia berpikir orang-orang di Cambridge dingin, cuek, dan keras.

“Nyatanya mereka sangat amat ramah,” ujarnya.

Fariz berpesan bagi mahasiswa lain agar jangan takut mencoba berbagai peluang untuk mencapai mimpi meski harus melewati berbagai tantangan.

Dia bercerita ketika mengikuti program tersebut, Fariz harus membagi waktu antara mengikuti kelas dengan kegiatan di sana.

“Awalnya kami takut karena waktu libur terpotong dan stres karena tugas bertambah.

Belum lagi pernah kelas pukul 01.00 WIB sebab harus menyesuaikan jam di sana.

Tapi, itu semua worth it lantaran bisa mengunjungi universitas top 2 dunia serta membawa nama Indonesia dan Unair,” tuturnya.

Ia juga menegaskan tidak perlu memikirkan perkara biaya, sebab Unair akan mendukung penuh hal itu.

FST dan Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, & Community Development (RICD) memberikan pendanaan kepada mereka.

Selain itu, Airlangga Global Engagement (AGE) membantu semua akomodasi termasuk pemberkasan visa, tempat tinggal, hingga transportasi.

Pilihan Editor: Wisudawan Tertua ITS Lulus Usia 69 Tahun, Punya 10 Gelar Magister dan 2 Doktor

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *