Cerita Romo Anthonius Rampungkan Disertasi di UIN Yogyakarta, Sempat Terkendala Pandemi

Yogyakarta- Romo Katolik jebolan Sekolah Tinggi Kateketik dan Pastoral (STIKPAR) Rantepao, Toraja, Sulawesi Selatan, Anthonius Michael menuai pujian karena menulis disertasi yang menghubungkan agama lokal Suku Toraja, Katolik, dan Islam.

Penelitiannya menggambarkan bentuk akulturasi agama lokal Toraja, Katolik, dan Islam melalui simbol-simbol pada bangunan rumah ibadah.

Pujian itu datang dari para penguji sidang terbuka ujian promosi doktor yang berlangsung di Gedung Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berlangsung pada Rabu, 31 Mei 2023.

Kemacetan di Ciputat, Dishub Tangsel Sebut Kebutuhan Jalan Layang Rektor UIN Sunan Kalijaga, Al Makin, yang juga ketua tim penguji memberikan penilaian yang memuaskan terhadap disertasi itu.

Lelaki berusia 38 tahun itu menghabiskan waktunya untuk menempuh pendidikan S1 dan S2 di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dia menulis skripsi tentang teologi dan tesis tentang gerakan ecumenism, gerakan yang menekankan kerja sama antar-Katolik dan Protestan di Fakultas Teologi.

STIKPAR Toraja atau setingkat perguruan tinggi didirikan oleh Keuskupan Agung Makassar.

Sekolah itu bersama Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Departemen Agama mengirim dia untuk menempuh S3 program studi Antar Iman UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Uji Coba Lampu Merah Baru Pengganti Putaran Jalan UIN Ciputat Belum Urai Kemacetan Anthonius belajar mendapatkan sokongan beasiswa Binmas Katolik Departemen Agama dan biaya hidup dari Sekolah Tinggi Kateketik dan Pastoral Rantepao.

Imam Seminari Tinggi Anging Mamiri, Kabupaten Sleman, menyebutkan pandemi Covid-19 membuat pengerjaan disertasi itu membutuhkan waktu yang lama.

Dampaknya, Anthonius harus berjibaku merampungkan disertasi itu selama tujuh tahun.

“Promotor saya terus menyemangati agar segera lulus,” ujar Anthonius kepada Tempo pada Jumat, 9 Juni 2023.

Romo dari ordo Projo itu memulai penelitian itu pada 2019 dengan mengkaji akulturasi dan adaptasi bangunan rumah ibadah Masjid Agung Rantepao dan Gereja ST.

Theresia Rantepao di Toraja melalui simbol-simbol Aluk To Dolo, agama lokal Suku Toraja.

Kepala Sub Bagian Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Departemen Agama, Yuvensius Sepur menyebutkan pemberian beasiswa kepada romo-romo untuk mengambil studi S3 di UIN Yogyakarta merupakan upaya pemerintah menerapkan moderasi beragama.

Sejak 2015, Binmas Katolik telah mengirim tujuh romo untuk belajar perbandingan agama di UIN Yogyakarta dan UIN Jakarta.

“Sebagian romo-romo itu menjadi pelopor dialog antar-agama,” kata Yuvensius.

Binmas Katolik memberikan dukungan berupa beasiswa yang menanggung biaya kuliah, pembelian buku, dan riset.

Kehadiran romo-romo itu di kampus-kampus Islam Indonesia memberi warna dan menggambarkan pentingnya keberagaman.

Sembari bercanda, selepas lulus dari UIN Yogyakarta, Yuvensius memberikan julukan kepada Anthonius sebagai romo dan ustad.

Pilihan Editor: 4 Robot Buatan Mahasiswa Unej Lolos Final Kontes Robot Indonesia 2023

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *